Namun, akhirnya pilihannya jatuh ke Perjuangan yang dipimpin put. Bersama P, pun melenggang menuju Senayan sebagai anggota /. Untuk katego pemain baru di dunia , sebenarnya kar terbilang bagus. Ia bisa duduk di jajaran peraih suara terbanyak dalam pemilu. Ia pernah memimpin lintfraksi, juga menjadi Ketua Fraksi P . Namun, dunia memang seperti cuaca yang cepat berubah. yang kerap dikenal sebagai anak “indekos” di berlambang banteng merah gemuk itu dianggap sudah kurang loyal kepada nya dan mulai memihak lawan nya bernaung. yang dulu dianggap sebagai inspirator pembangunan jalan mulus menuju kursi kean, kini dianggap sebagai anak yang nakal. Isu pun merebak bahwa bakal dipecat. Namun, hingga saat ini, isu tersebut tidak berbuah menjadi kenyataan. Terhadap isu tersebut, ia berpendapat kalau dinya dikeluarkan, sepertinya ia harus membuat acara perpisahan dengan teman-teman. Tetapi, sebetulnya ia sudah memikirkan untuk keluar. Menurutnya, kalau dikeluarkan dinya akan lebih senang. Seperti orang kerja, kalau berhenti tidak dapat pesangon, kalau diberhentikan malah dapat pesangon. Meskipun siap untuk keluar, namun mengenai ma depan nya mih belum jel, dan ia sendi mih belum bisa mengira-ngira ke mana akan berlabuh. Hal itu terjadi karena da tahun 1998 ia termuk non-partisan, meskipun belakangan bergabung ke . Awalnya, ia datang pada setiap acara peresmian baru, sampai akhirnya bergabung dengan P. menganggap dinya sebagai seorang oportunis yang iseng-iseng. Atau ia hanya ingin ada lima tahun peode yang lain, tidak hanya menjadi seorang .Tetapi yang pti, hematnya, konyol jika berhenti lalu serta-merta melawan P, apalagi mau menggulingkan Megawati. Jika benar-benar mundur da dunia , kemungkinan ia akan relaksi dan bermain golf di Patau menca sekolah khusus untuk mereka yang sudah berumur di kota yang mempunyai makanan yang enak-enak. Mungkin enam bulan istirahat dulu. Ia juga termuk orang yang respek terhadap cendekiawan muslim Noercholish Madjid (Cak Nur). Menurutnya, Cak Nur itu bukan us, tetapi berminat jadi . Ketika pertama kali mengemukakan minatnya jadi termuk orang yang awal-awal mendatangi dan bertanya, ternyata jawabannya memang mau. Pikirnya, siapa pun ini, dia da unsur yang berbeda dibandingkan us yang lain. Dengan demikian bisa menjadi ukuran moral, sebab moral juga harus terukur. Paling tidak, us ada malu-malu sedikit. Jadi, pencalonan Cak Nur, sebenarnya dapat meningkatkan kualitpertandingan. Mengenai kehidupan keluarganya, suami da Raisis A cukup bahagia. Anak-anaknya sudah besar, bahkan yang tertua Maera Hanafiah sudah menikah dan sebentar lagi dikarunia anak kedua. Adapun yang bungsu Yer Mai sedang menambah pendidikan di Singapura pada bidang IT. Sekarang, meskipun agak telat, ia sadar, kalau dinya kurang membekan perhatian kepada anak-anak, karena jam kerja yang ngawur. Sekarang, sejak sekolah di luar nege, anak-anaknya seakan-akan lupa dengan orang tua.
7 tahun yang lalu