penyakit jantungkoroner, hipertensi, tukak lambung,kondisi fisik lain seperti gangguanhaid, gangguan pencernaan,serangan asma, diabetes danpaling jarang kanker Kecelakaan kerja : teruatama padapekerja dengan tuntutan kinerja yang tinggi, perhatian kurang, bekerja gilir, pada hari hari pertama dan akhir minggu dan penyalahgunaan zat adiktif. Dari pegalaman ternyata kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan kurang hati2 (unsafe action) sebanyak 90 % dan 4 % karena kondisi tidak cermat (unsafecondition). Ternyata 80 % dari unsafe action diakibatkan karena perilaku yang berkaitan dengan kondisi kesehatan jiwa yang kurang optimal pada saat terjadinya kecelakaan. Absenteisme : sering terjadi pada karyawan yang sulit menyesuaikan diri dengan pekerjaannya sebagai akibat stres kerja. Tidak hadir yang sering karena pilek, sakit kepala dan penyakit lainnya sering dikira pura-pura sakit karena menunda tugas-tugas yang kurang disenangi. Lesu Kerja (burn out) : terjadi bila karyawan kehabisan motivasi dalam upaya meneruskan suatu kinerja yang tinggi. Gangguan jiwa : merupakan akumulasi dari gejala subyektif yang mempunyai efek ringan dalam kehidupan sehari-hari hingga gangguan jiwa yang dapat menimbulkan hendaya berat, misal dari gangguan konsentrasi kurang, apatis sampai depresi (neurosisokupasional). Perubahan tingkah laku dapat terjadi seperti partisipasi yang kurang dalam aktivsi kerja atau masyarakat, mudah bertengkar dan terlalu berani mengambil resiko. Penyakit psikogenik massal yaitu gangguan jiwa yang pada dasarnya bersifat psikofisiologik pada kelompok karyawan sering dijumpai keluhan sakit kepala, vertigo, mual, mengantuk, lemah, pegal-pegal dan dada seperti tertekan. Program mengatasi stres dapat dipisahkankedalam dua kelompokPengelolaan stres Mengurangi stress Pengelolaan Stres dapat dilakukan melalui Rekreasi, Aktivitas fisik, Meditasi, Zikir, dukungan sosial dari keluarga dan teman. Umumnya mendidik karyawan untuk melaksanakan beberapa cara adaptasi yang meliputi strategi untuk mengatasi stres, pengelolaan waktu, menentukan prioritas, kemampuan memperbaiki perencanaan dan keterampilan pengambilan keputusan. Secara singkat sebagai berikut Minta penjelasan atau klarifikasi untuk hal-hal yang bersifat dualisme dan bertentangan dengan atasan. Adakan pengaturan kembali / restrukturisasi tugas dan peran (Jobdesc) buat dan tingkatkan komunikasi timbal balik yang baik antara para anggota organisasi. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab secara proporsional. Perencanaan dan pengembangan SDM yang bersifat integral. Melakukan pengaturan fisik kerja yang memadai sehingga membuat kenyamanan dalam bekerja. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan karyawan. Jaminan fleksibilitas dalam orientasi kepemimpinan. Ketrampilan interpersonal seperti latihan asertif, resolusi konflik dan membangun hubungan kerjasama yang akan bermafaat. Jadi apakah pekerjaan mempengaruhi kesehatan jiwa? Jawabannya tergantung dari persepsi seseorang terhadap pekerjaan tersebut.
7 tahun yang lalu