Untuk kegiatan seperti itu tentu saja membutuhkan Bisnis Tiket Pesawat Online dari banyak pihak. Kalau mau disebutkan pihak-pihak itu antara lain misalnya, pemilik kapal, pemilik barang, agen pelayaran, pengelola pelabuhan, perusahaan bongkar muat, perusahaan angkutan darat, dsb..dsb… Dan dari pemerintah biasanya diwakili oleh kesyahbandaran dan dinas Bea & Cukai, kesehatan pelabuhan, KP3, dan sebagainya. Tuh..kan, banyak sekali pihak yang dilibatkan. Biasanya kalau pihak yang terlibat jumlahnya banyak, maka biaya penyelenggaraannya juga menjadi besar. Mungkin perlu disederhanakan lagi peraturan tentang hal ini supaya lebih sederhana. Birokrasinya bisa lebih simpel, dan mudah-mudahan bisa menekan biaya. Kalau biaya bisa ditekan, maka barang-barang yang distribusinya melalui rute pelayaran laut harga jualnya kepada konsumen bisa ditekan juga. Daya beli masyarakat bisa makin meningkat. Iya, kan. Untuk sementara itu saja dulu gambaran yang bisa saya bagikan tentang pelabuhan pada posting ini. Tulisan ini saya ketik sambil mengamati kegiatan bongkar cargo di dermaga sana melalui kaca jendela kantor saya yang memang menghadap ke laut. Bisnis Tiket Pesawat Online Enak lho, punya jendela yang menghadap ke laut. Kapan-kapan saya upload pemandangan kearah laut yang diambil dari jendela kantor itu. Untuk edisi ini sementara saya tampilkan saja gambar salah satu sudut di Pulau Bunyu. Gambar ini saya ambil waktu ambil pesanan ayam penyet tadi siang. Itu jalan yang berada di depan komplek kantor dan perumahan kepolisian sektor Pulau Bunyu. Daerah ini berada di tempat yang diberi nama Emplasment. Emplasment sendiri artinya pemukiman yang berada di tempat yang tinggi. Persis seperti Emplasment yang ada di Pulau Bunyu ini. Biarpun foto ini tidak ada hubungannya dengan topik pelabuhan yang saya tulis di posting ini, tapi foto ini tetap saya pasang. Wong ini blog saya sendiri koq. Setiap awal bulan biasanya saya selalu disibukkan dengan penyusunan laporan bulanan. Dari laporan operasional sampai ke personalia Marine. Kerja rutin yang tidak terlalu sulit. Semua data yang diperlukan sudah tersedia. Saya hanya perlu memasukkan dalam kolom entry yang sudah ada. Kalkulasi yang diperlukan juga sudah saya buat formulanya secara otomatis. Setelah selesai memeriksanya, lalu diprint. Beres deh. Tapi tetap saja cukup menyibukkan selama 1 sampai 2 hari. Lalu apa hubungannya laporan bulanan dengan Tide Table? Jawabannya, sama sekali tidak ada hubungannya. Lho? Tapi kalau mau dicarikan hubungannya, bisa saja koq. Seperti yang sudah jadi trend pada para pejabat sekarang, semua bisa diatur. Wekekeke... Tadi saya terlambat 1 jam saat pulang kerja. Itu memang disengaja karena masih ada kegiatan bongkar cargo di dermaga dan saya juga ingin segera menyelesaikan laporan bulanan. Tiba-tiba ponsel saya menerima panggilan. Ternyata pak Tjiptono (atasan saya) yang menghubungi ponsel saya itu. Beliau tanya jam berapa saja pasang tertinggi permukaan air laut pada hari ini.
7 tahun yang lalu